Selasa, 19 April 2016

KASUS 6-1 PERUSAHAAN REGENTS

Perusahaan Regents baru saja mendapatkan anak perusahaan manufaktur AS yang berlokasi di pinggiran kota London. Pada dasarnya mereka hanya menjual produk mereka di inggris, yang penjualannya ditagihkan dalam poundsterling dan harga dihitung dengan kondisi kompetitif lokal. Beban (buruh, bahan mentah, dan biaya produksi lainnya) sebagaian besar lokal, walaupun kuantitas kmponen yang signifikan sekarang diimpor melalui induk perusahaan AS. Pembiayaan sebagaian menggunakan dolar AS yang disediakan oleh induk perusahaan.
            Manajemen kantor pusat harus memutuskan penggunaan mata uang fungsinal untuk operasional perusahaan di London : Apakah akan menggunakan dolar AS atau poundstreling inggris? Anda diminta untuk memberikan saran kepada manajemen mengenai penggunaan mata uang yang tepat dan efek relatifnya ke laporan keuangan. Persiapkan laporan yang mendukung rekomendasi anda dan identifikasi setiap kebijakan yang digunakan dalam analisis anda.
            Tampilan 6-1 memberikan perbandingan neraca Regents Corporations pada 31 Desember 20X7 dan 20X8, dan Laporan laba-rugi akhir tahun pada 31 Desember 20X8. Laporan yang digunakan di AS biasanya menggunakan prinsip akuntasi yang menggunakan translasi terhadap dolar.
Neraca
12/31/X7
12/31/X8
Aset
   Kas
   Piutang Dagang
   Persediaan (FIFO)
   Aset Tetap
   Akumulasi Penyusutan
Harta tidak berwujud (hak paten)
   Total
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham
    Utang dagang
    Utang pada induk perusahaan
    Utang jangka pajang
    Pajak tangguhan
    Saham biasa
    Laba ditahan
    Total
Laporan Laba-Rugi yang berakhir pada 12/31/X8
Penjualan
Beban
     Biaya penjualan
     Administratif dan umum
     Depresiasi
     Bunga
Laba operasional
Keuntungan (kerugian) transaksi
Pendapatan sebelum pajak
Pajak pendapatan kini
Ditangguhkan
Pendapatan bersih
Laba ditahan pada 12/31/X7 (sisa)

Dividen
Laba ditahan pada 12/31/X8

£ 1.000
2.890
3.040
4.400
(420)

£ 10.970

£ 1.610
1.800
4.500
80
1.500
1.480
£ 10.970



£ 11.300
1.600
300
480



£ 670
40

£ 1.150
3.100
3.430
4.900
(720)
70
£ 11.930

£ 1.385
1.310
4.000
120
1.500
3.615
£ 11.930

£ 16.700




13.680
£   3.020
125
£   3.145

710
£   2.435
1.480
3. 915
00
£    3.615
Informasi dan data tambahan nilai tukar :
1.      Nilai Tukar :
31 Desember 20X7                 $1,80 = £1
31 Desember 20X8                 $1,90 = £1
Rata – rata 20X8                     $1,86 = £1
Rata- rata pada ¼ 20X7          $1,78 = £1
Rata- rata pada ¼ 20X8          $1,88 = £1
2.      Saham biasa yang diterima, utang jangka panjang yang diterbitkan, dan aset tetap asli yang dibeli saat kurs nilai tukar $1,70 = £1.
3.      Akun utang pada induk perusahaan dihitung menggunakan dolar AS.
4.      Kurs nilai tukar saat aset tak berwujud (hak paten) didapatkan dan pembelian aset tetap tambahan sebesar $1,82 = £1.
5.      Pembelian dan deviden yang terjadi sepanjang 20X8.
6.      Beban depresiasi £300 untuk 20X8, £20 berubungan dengan pembelian aset tetap selama 20X8.
7.      Pajak tangguhan ditranslasikan dengan dengan kurs saat ini.
8.      Persediaan cukup untuk produksi sekitar 3 bulan.
Jawab :
METODE KURS SAAT INI
Berdasarkan argumen-argumen yang ada, menurut anda apa yang harus menjadi mata uang fungsional dalam kasus ini. Apakah akan menggunakan dolar AS atau poundsterling Inggris? :
Yaitu Poundsterling. Jika mata uangnya adalah pundsterling, tidak ada laba atau rugi yang terealisasi. Namun, translasi ke dolar menyebabkan kerugian mata uang sebesar $1.030.000 , yang hanya akan dicapai ketika jumlahnya dikembalikan ke Amerika Serikat. Hal ini dapat disamakan dengan pembelian saham yang kemudian harganya jatuh. Jika dolar AS merupakan mata uang fungsional, transaksinya akan berakhir dengan kerugian terealisasi sebesar $1.030.00. hal ini tidak masuk akal menurut pandangan arus kas manapun; sebenarnya, hal ini menggaris bawahi bahwa dengan tujuan mereka pengaruh pada laba-rugi yang dilaporkan dengan menggunakan dolar AS sebagai mata uang fungsional sangat tidak masuk akal.
FAS No. 52 menegaskan mata uang fungsional dari sebuah entitas sebagai mata uang dari lingkungan ekonomi utama di aman entitas tersebut beroperasi. Anggaplah yayasan tersebut digunakan di Matla dan sebagai sebuah entitas terpisah, meminjam dana dari induk perusahaan d AS, penggunaan mata uang setempat akan terjadi dengan sendirinya. Jika hakikatnya adalah untuk menang atas bentuk, seseorang harus menyimpulkan bahwa euro harus tetap digunakan.
 Alasan Translasi Mata Uang Asing.
            Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu:
1.      Mencatat translasi mata uang asing
2.      Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan
3.      Berkomunikasi dengan peminat saham asing

Neraca
Mata Uang Asing
Nilai
Tukar
Pendanaan
Dollar
Akun Neraca
Aset
   Kas
   Piutang Dagang
   Persediaan (FIFO)
   Aset Tetap
   Akumulasi Penyusutan
Harta tidak berwujud (hak paten)
   Total
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham
    Utang dagang
    Utang pada induk perusahaan
    Utang jangka pajang
    Pajak tangguhan
    Saham biasa
    Laba ditahan
    Penyesuaian translasi mata uang asing
    Total
Akun Laporan Penghasilan
     Penjualan
     Beban
     Biaya penjualan
     Administratif dan umum
     Depresiasi
     Bunga
     Laba operasional
     Keuntungan (kerugian) transaksi
Pendapatan sebelum pajak
Pajak pendapatan kini
Ditangguhkan
Pendapatan bersih
Laba ditahan pada 12/31/X7 (sisa)

Dividen
Laba ditahan pada 12/31/X8


£ 1.150
3.100
3.430
4.900
(720)
70
£ 11.930

£ 1.385
1.310
4.000
120
1.500
3.615
-
£ 11.930

£ 16.700

(11.300)
(1.600)
(300)
(480)
£ 3.020
125
£ 3.145
(670)
(40)
£ 2.435
1.480
3. 915
(300)
£ 3.615


$ 1,90
   1,90
1,88
1,70

1,82


$ 1,90
1,90
1,70
1,90
1,70
a
b


$ 1,86

1,86
1.86
1,86
1,86


1,90





1,86


   $ 2.185
5.890
6.448
8.330
720
127
£ 23.700

$ 2.362
2.489
6.800
228
2.550
6.796
-
$ 21.225

$ 31.062

(21.018)
(2.976)
(558)
(892)
$ 5.618
125
$ 5.743
(670)
(40)
$ 5.033
1.465
6.498
(558)
$ 5.940







BAB 6 PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

A. Pengertian Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices) ,harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.

1. Perubahan Harga Umum 
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).

2. Perubahan Harga Spesifik 
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

B. Mengapa Laporan Keuangan Dimasa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan?

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. 
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
1. Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat 
dikendalikan.

Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
1. Kenaikan dalam proporsi pajak
2. Permintaan dividen lebih banyak dari 
pemegang saham
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan  pajak keuntungan 
yang sangat besar). 

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap  perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. 

Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu : 
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.

2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga. 

3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

C. Jenis - Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
1. Penyesuaian Tingkat Harga Umum 
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu,  jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

Indeks Harga 
a. Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
b. Suatu indeks harga adalah rasio biaya.

Penggunaan Indeks Harga
a. Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
b. Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.

2. Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

3.  Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.

D. Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi Di Beberapa Negara 

1. Amerika Serikat
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.

2. Inggris 
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
a. Apabila standar AS mengharuskan 
akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b. Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3. Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai. 

Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui  pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan. 

3. Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil. 
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. 
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan  jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.

E. Internasional Accounting Standards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan: 
1) Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
2) Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
3) Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
4) Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.

BAB 5 TRANSLASI MATA UANG ASING

A. Alasan Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Misalnya pada sebuah neraca dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang dalam nilai ekuivalen Dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.

Terdapat beberapa alasan dilakukannya translasi mata uang asing,meliputi:
1. Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan dimana informasi disajikan kepada pembaca mengenai operasional secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata uang.
2. Berkomunikasi dengan peminat saham asing. Perusahaan yang melakukan translasi merupakan perusahaan dalam bentuk terbuka sehingga laporan keuangan dapat dibaca oleh masyarakat umum dengan mudah, sehingga laporan keuangan yang sudah dikonversikan akan merangsang investor untuk menanamkan saham pada perusahaan.
3.Memperhitungkan efek perusahaan terhadap translasi mata uang asing
4. Mencatat transaksi mata uang asing.
5. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan informasi kepada pembaca mengenai operasional perusahaan secara global dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan

B. Latar Belakang dan Terminologi

Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai fakta meliputi perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
3. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

C. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing

Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu:
1. Kurs saat ini, yakni kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis,yakni translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata-rata, yakni nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Sebagai alasannya adalah adanyagagasan mengenai mata uang fungsional. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut keadaan yang membenarkan penggunaan mata uang lokal atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsional.

Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

D. Translasi Mata Uang Asing
Metode translasi mata uang asing, meliputi:
1. Metode Nilai Tukar Tunggal
Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

2. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode yang mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis. Metode nilai tukar ganda terdiri dari :
a. Metode Current-Noncurrent
Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini, sedangkan aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
b. Metode Moneter-Nonmoneter
Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar. Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis.
c. Metode Kurs Sementara
Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, sedangkan item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.
E. Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing

Pra tahun 1965 
Metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan

Tahun 1965-1975
Translasi mata uang asing dimana seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

Tahun 1975-1781
FASB mengeluarkan FAS No. 8 yang dimana isinya memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs

Tahun 1981 – sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada mengenai translasi saat mata uang lokal yakni mata uang fungsional. Translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.

F. Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi International 21

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional. 
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.