Jumat, 11 Oktober 2013

TUGAS 1 MSDM

Top of Form
Bottom of Form

Indofood merupakan perusahaan bahan pangan asli milik Indonesia tanpa ada campur tangan atau kerjasama dengan pihak luar negeri. Produk dari Indofood Tbk tidak hanya ditemui dipasar dalam negeri, tetapi bahkan sampai ke negara tetangga. Lini usaha dari Indofood Sukses Makmur ada beberapa macam, diantaranya divisi makanan ringan, biscuit dan divisi tepung atau Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari yang omset penjualan setiap bulannya terus meningkat. Produk dari indofood baik untuk semua usia, mulai kanak-kanak sampai orang tua aman mengkonsumsi, selain itu produknya juga telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Indofood benar-benar merajai produk makanan kemasan di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan mengakuisisi perusahaan dunia dengan merk Pepsi dari PT Pepsi Cola Indobeverages senilai Rp 297 miliar. Salah satu lini usaha yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk saat ini sedang menerima seleksi pekerjaan di Semarang dengan kualifikasi sebagai berikut:
Job Description

Management Trainee
Management Trainee ialah sebuah program yang disiapkan oleh perusahaan untuk menyiapkan calon-calon penerus perusahaan kelak. Jalur MT layaknya jalan tol dalam hal jenjang karir karena tamatan MT idealnya ialah minimal level Supervisor.

Spesifikasi Jabatan:
1.    Pria atau Wanita
2.    Pendidikan minimal S1 jurusan Teknologi Pangan
3.    IPK minimal 2,75
4.    Umur tidak lebih dari 27 tahun
5.    Mampu mengoperaikan komputer minimal MS Office
6.    Mampu berbahasa inggris minimal pasif
7.    Siap bekerja lembur dan shift
8.   Belum menikah

Softskill :
  • Jujur
  • Leadership
  •  Bertanggung Jawab
  •  Mampu beradaptasi dengan karyawan yang lain
Fasilitas yang di Dapat:
  • Jaminan kesehatan / jamsostek
  • Gaji pokok
  • Tunjangan
Proses pendaftaran career indofood CBP dilakukan secara offline dengan cara mengirimkan lamaran dan CV lengkap melalui alamat email: irfid.semarang@icbp.indofood.co.id
Informasi dan lokasi penempatan silahkan
Description: Lowongan Kerja PT Indofood Sebagai Management Trainee (MT) Terbaru Oktober 2013 Rating: 4.5 Reviewer: Situs Duakerja ItemReviewed: Lowongan Kerja PT Indofood Sebagai Management Trainee (MT) Terbaru Oktober 2013

Jumat, 21 Juni 2013

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Tujuan Kebijakan Moneter
·                     Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
·                     Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
·                     Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
·                     Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
·                     Menjaga kestabilan Ekonomi : Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
·                     Menjaga kestabilan Harga : Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
·                     Meningkatkan kesempatan kerja : Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.
·                     Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat : Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.


Jenis-jenis Kebijakan Moneter
·                     Kebijakan moneter ketat (tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
·                     Kebijakan moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.


Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
·                     Kesempatan Kerja : Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
·                     Kestabilan harga : Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
·                     Neraca Pembayaran Internasional : Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

~ Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar

~ Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
·                     Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
·                     Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
·                     Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
·                     Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
·                     Kredit selektif : Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
·                     Politik sanering : Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.

Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Rankuman :
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter dalam bentuk pengendalian agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan Moneter terbagi menjadi 2 yaitu : Kebijakan moneter ketat dan Kebijakan moneter longgar. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan : Kesempatan Kerja, Kestabilan harga, Neraca Pembayaran Internasional. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : Operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Diskonto, Rasio Cadangan Wajib, Himbauan Moral, Kredit selektif, Politik sanering.

Sumber :



Disusun Oleh Kelompok:
Afiati Rizki (20212298)
Citra Chandramita (21212626)
Kartika Ratna Sari (24212034)
Megi Nugrahawan (24212521)
                                                       Olga Dealis Saputri (25212595)

Selasa, 18 Juni 2013

Jilbab vs Hijab

Heloo...
mau share sedikit nih tentang Jilbab & Hijab :D
Berjilbab??
- panas
-bikin gerah
-bikin rambut lembab
-Nanti aja hati aja masih kaya gini masa berhijab
itu salah satu hal yang salah banget menurut gue , dengan berjilbab insya Allah kita juga bisa menjaga hati dan pikiran kita :)
Banyak banget tuh opini dari masyarakat yang belum sadar indahnya berhijab..
padahal ada lohh di Al-Quran ..

Hukum memakai jilbab untuk para akhwat juga ada di firman Allah:

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

http://tausyah.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914g
Nah , jelas tuh kita sebagai makhluk Allah di wajibkan untuk jilbab !!
ini sih ya menurut pendapat gue , Di era yang udeh modern ini tuh emang udah banyak jilbab-jilbab yang simple dan ga bikin panas . Hijab?? ya , iya hijab itu si contoh jilbab yang bisa di bilang pakaiannya modis gitulah tapi kalo Jilbab! cukup pakaian yang bersih dan bisa menutupi aurat(menutupi dada).
Soo buat cewek cewek nih yeee cepet-cepet deh ga nyesel kok hihihihihi :D

MOTIVASI DIRI

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, 
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai 
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang 
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini 
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap 
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. 
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang 
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. 
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia 
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. 
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya 
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. 

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.

* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar 
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. 
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, 
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan 
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. 

Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter
    1. Konsep Kebijakan moneter

    Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dibidang keuangan yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Pemerintah selalu mengusahakan agar selalu ada keseimbangan yang danamis antara jumlah uang yang beredar dengan barang dan jasa dalam masyrakat. Dengan demikian maka kemakmuran rakyat akan meningkat. Kebijakan meoneter tidak berdiri sendiri tetapi berbarengan dengan kebijakan fiskal, kebijaksanaan keuangan internasional dan kebijaksanaan pemerintah lainnya

    Adapun tujuan kebijaksanaan kebijakan moneter secara umum adalah
    1. Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat
    2. Untuk mengarahkan penggunaan uang dan kredit sedemikian rupa, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya
    3. Mendorong produsen untuk meningkatkan produksi, apabila denga mudah mendapatkan kredit denga bunga yang rendah
    4. Paling sedikat akan dapat mempertahankan tingkat pengangguran yang telah ada dan selanjutnya berusaha agar meningkatkan tingkat employment tertentu
    5. Mengusahakan agar kebijaksanaan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara dan masyarakatUntuk mencapai tujuan tersebut maka cara yang dapat dilakukan adalah:
    1. Menetapkan cash ratio, yaitu menetapakan perbandingan antara persentas uang di bank yang harus dijadikan cadangan dan boleh dioperasikan
    2. Kebijaksanaan pasar terbuka, kebijakan ini berkaitan penjualan surat-surat berharga dari bank sentral . apabila jumlah uang yang beredar dalam masyrakat dirasa terlalu banyak, maka pemerintah akan menaikkannya kembali melalui penjualan surat-surak berharga yang dilakukan oleh bank sentral dan sebaliknya jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat terlalu sedikit, maka untuk menambah jumlah uang yang beredar tersebut bank sentral akan membeli surat-surat berharga dari masyrakat dengan harga yang lebih tinggi
    3. Kebijakan suku bunga, untuk menambah atau mengurangi uang yang berdar dalam masyarakat, maka suku bunga kredit dapat memainkan peranannya, maka untuk menyedot persentase suku bunga kresit lebih tinggi dengan demikian peminta kredit akan lebih kurang
    4. Kebijakan suku bunga deposito, apabila jumlah uang yang beredardalam masyarakat berlebihan, maka untk mencegah jangan sampai semakin banyak uang yangberedar, bank menaikkan persentase suku bunga depositonya.dengan demikian makaorang akan banyak mendepositokan uangnya di bank
    Selanjutnya untuk menjaga stabilitas jumlah uang yangberedar ini, pemerintah melaui kebijakan bank sentral dapat melakukan kebijakan, yaitu:
    • Kebijakan uang ketat
    • Kebijakan uang longgar
    Berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam mengatur jumlah uang yangberedar maka ada beberapa keadaan yang harus dicermati yaitu:

    • Inflasi, yaitu suat keadaan dimana nilai uang menurun secar terbuka, akibatnya harga barang-barang pada umumnya naik
    • Deflasi, yaitu kenaikan nilai uang secara terbuka dan harga barang-barang menurun
      Terjadinya inflasi dan devlasi ini dapat disebabkan oleh:
    1. penyebab dari laur negeri, jika ekspor lebih bessar dari pada impornya tanpa diimbangi bertambahnya barang/ jasa yang sepadan, akan terjadi inflasi. Dan begitu juga Sebaliknya
    2. penyebab dari dalam negeri, (kebijakan fiskal), apabila realisasi kebijakan anggaran menunjukkan pengeluaran pemerintah itu lebih besar dari pad penerimaannya maka akan menjadi timbulnya inflasi. Tetapi jika belanja pemerintah lebih kecil dari penerimaannya maka akan terjadi deflasi
    3. penybab dari dalam negeri (swasta), sektor swasta dalam halini terutam masalah tabungan dan investasi dan konsumsi. Jika pendapatan masyarakat lebih banyak dipergunakan untuk membeli barang dan jasa dari pada ditabung maka akan mengarah kepada inflasi. Dan jika pendapatan masyarakat lebih banyak diinvestasikan dari pada ditabung serta jika masyarakat banyak mengkonsumsikan pendapatannyanaka akan banyak mengarah kepada inflasi
    1. Perkembangan Kebijakan Moneter
    untuk lebih memperjelas mengenai kebijakan moneterberikut ini dijelaskan praktek kebijakan moneter diindonesia.
    Perkembangan kebijakan moneter perbankkan diindonesia sejak orde barupada dararnya dapat dibagida;am tiga periode yaitu:
    1. periode stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi,
    pada periode ini kebijaka ndimaksudkan untuk mengatasi perekonomia pada saat itu sangat memperihatinkan, yaitu tingginya inflasi yang mencapai tiga digit (650%-750%)
    sehubngan dengan itu mak sejak tahun 1966 pemerintah melakukan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomian antara lain usaha yang berkaitan dengan hal-hal berikut :
    • pengendalian laju inflasi ketingka yang lebih aman
    • peningkatan kegiatan ekspor
    • pencukupan sandang

    kebijakan ini ditempuh pertama malalui kebijaka APBN yang berimabang sehingga akan diharapakan menghapuskan sumber utama inflasi, dan kedua melalui kebijakan perkeriditan. disamping itu dalam rangka meningkatkan mobilitas dana masyarakat sebagai sumber pembiayaan pembangunan sekaligus untuk mengurangi laju pertumbuhanuang beredar, maka dnegan inpres no 28 tahun 1968 ditetapka ketentua sebagai berikut:
    • menawarkan tingkat suku bunga depositi yang tinggi
    • bebas pengusutan asal usul ytang di depositokan
    • jaminan pengemablian atas simpanan oleh bank indonesia
    • opengetatan rahasia bank terhadpaa pemilik deposito
    1. periode disaat ekonomi ditunjang pendapatan sektor minyak
    Dalam upaya meningkatkan pengerahan dana masyarakat pemerintah menyediakan kredit likuiditas bank indonesia yang mempoerbesar kemampuan perbankan dal mepnyaluran kredit yang akhirnya meningkatkan jumlah uang yang berdar
    Kebijakan moneter yangtempuh pemerintah saat itu antara lain
    • penetapan pagu kredit , dengan cara mentapkan bats pertambahan kredit dan aktifa lainnya
    • menaikkan suku bungakredit bank bank-bank pemerintah
    • menaikkan persentase cadangan likuiditas wajib
    1. periode deregulasi kebijakan moneter dan perbankkan
    Pada tahun 1982 ekonomi indonesia mengalami resesi sebagai dampak dari resesi dunia. Hal ini nampak pada penurunan produk domestik bruto dan neraca pambayaran. Untuk mengatsi situasi buruk ini, pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan termasuk kebijakan moneter
    Selain iitu pemerintah berturut-turut mengeluarkan pokok kebijaksanaan yang pada dasarnya merupaka deregulasi yaitu:
    • paket kebijaksanaan 1 juni 1982
      • penghapus pagu kredit dan aktifa lainnya
      • mengurangi kredit likuiditas bank indonesi kecuali untuk sektor yang di prioritaskan
      • membari kebebasan bagi bank untuk menetapkan suku bunga deposito maupun kredit kecuali sektor yandi prioritaskan
    • paket kebijaksanaaan 27 okt 1988
      • pengerahan dana masyarakat
      • ekspor non migas
      • efisiensi lembaga lembagakeuangan dan perbankan
      • kemampuan pengendalian palaksanaan moneter
      • iklim pengembangan pasar modal
    • paket kebijaksanaan 20 des 1988
      • penyelenggaraan bursa efek oleh swasta
      • pembukaan buras efek di beberapa kota
      • ketentua perdagangan di bursa efek di jakarta
      • penyediaan alternatif sumber pembiayaan pembangunan untuk mendukung kegiatan produktif
      • bank dan LKBB dapat melakukan kegiatan perdagangan surat berharga, usah kartu kredit, usah anjak piutrang dan usaha pembiayaan konsumen sebagai bagian dari kegiatan usahanya
      • membuka kesempatan mendirikan perusahaan asuransi kerugian, jiwa, reasuransi, broker asuransi dll.
    • Paket kebijaksanaan 25 maret 1989
      • Peleburan usah atau marger dan penggabungan usah bagi bank umum swasta nasional, BPR
      • Penyempurnaan ketentuan tentang pendirian dan usaha BPR
      • BPR dapt meningkatnakan usahanya menjadi bank umum baik dengan cara melakukan persyaratan, marger ataupun konsolidasi dengan bank umum yang telah ada
      • Lembaga dana atau kredit pedesaan diberikan status yangsama dengan BPR
      • Pemilik modal bank campuran
      • Pengertian kredit ekspor
      • Pengerti modal sendiri bagi bank dan LKBB
      • batas maksimum pemberian kredit p[ada debitur dan debitur grup serta pengurus pemegang saham dan keluarganya
      • penggunaan tenaga kerja profesional warga negera asing
      • penyempurnaan tata cara perhitunga likuiditas wajib minimum bank
      • ketentuan posisi defisa netto
      • pengawasan dan pembinaan LKBB kredit investasi dan penyertaan modal
    • paket kebijaksanaa 29 januari 1990
      • kerdit usah tani
      • kredit kepad koperasi
      • kredit pengadaan pangan dan gula
      • kredit Investasi
      • kredit umum dan usaha kecil
    • paket kebijaksanaan 29 mei 1993
      • capital adequaci ratio (kewajiban penyaediaan modal minimum)
      • batas maksimum pemberian kredit
      • kredit usah kecil
      • pembentukan cadangan piutang
      • penilaian tingkat kesehatan bank

    Kamis, 30 Mei 2013

    PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

    Nama            : AFIATI RIZKI
    Kelas            : 1EB08
    Mata kuliah : Perekonomian Indonesia

    ABSTRAKSI
          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ekspor dalam perekonomian Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, Jakarta- Indonesia. Kontribusi ekspor non migas terhadap total ekspor relative besar berkisar antara 73,53%-83,88% selama periode 1993-2008. Besarnya kontribusi ini ditunjang oleh ekspor hasil industri.
    Peranan ekspor dalam perekonomian dilihat dari besarnya angka multiplier ekspor dan elastisitas ekspor. Angka multiplier ekspor untuk variabel total nilai ekspor, migas, non migas, masing-masing 47,423, 229,284, dan 52,605. Sedangkan untuk variabel nilai ekspor minyak mentah, hasil minyak dan gas alam masing-masing 566,044, 1579,168 dan 477,136. Angka multiplier ekspor untuk variabel nilai ekspor hasil pertanian, hasil industri dan hasil tambang diluar migas masing-masing 1299,844, 65,406
    dan 290,930.
          Angka elastisitas ekspor variabel nilai total ekspor, migas dan non migas masing-masing 1,79, 1,86, dan 1,74. Angka elastisitas ekspor variabel nilai ekspor minyak mentah, hasil minyak dangas alam masing-masing 2,02, 1,46, dan1,75. Angka elastisitas ekspor variabel nilai ekspor hasil pertanian, hasil industry, dan hasil tambang masing-masing 2,48, 1,82, dan 0,94.
    PENDAHULUAN
    Ekspor merupakan salah satu variable injeksi dalam perekonomian suatu negara, artinya jika ekspor suatu negara meningkat maka perekonomian negara tersebut akan lebih meningkat lagi, karena adanya proses multipler dalam perekonomian tersebut.
    Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara dan dijual diluar negeri. (Mankiw, 2004: 240). Jika suatu negara membuka perdagangan internasional dan menjadi pengekspor suatu barang, maka produsen domestic barang tersebut akan diuntungkan dan konsumen domestic barang tersebut akan dirugikan. Pembukaan perdagangan internasional akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara keseluruhan karena keuntungan yang diperoleh melebihi kerugian nya (Mankiw, 2006 : 221).
    Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandaikan Ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ia tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Ekspor terutama ditentukkan oleh harga relative barang dalam negeri dipasaran luar negeri, kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing dipasaran dunia, dan citarasa penduduk di negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu Negara (Sukirno, 2004 : 222).
    Dari studi pertumbuhan ekonomi selama periode 1968 – 1984 yang dilakukan oleh Bela Balassa (1986) terhadap sekelompok luar negara-negara yang sedang berkembang yang dibedakan antara negaranegara yang berorientasi keluar (Outward – Oriented Countries) dan Negara-negara yang berorientasi kedalam ( Inward- oriental countries) menemukan bahwa negara-negara yang menerapkan strategi
    pembangunan yang berorientasi keluar memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik
    dari pada negara-negara yang menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi kedalam atau substitusi impor
    Berdasarkan studi dilakukan Hollis Chemery terhadap 20 negara yang sedang berkembang menemukan bahwa total input productivity total meningkat diatas 3 persen pertahun di negara-negara yang menerapkan Outward oriented atau export- led strategies, sedangkan negara-negara yang menerapkan inward – oriented pertumbuhannya hanya 1 persen (Nanga, 2005 : 302).
    Perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
    1.    Berapa besar luar peranan total ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
    2.    Berapa besar peranan ekspor migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
    3.    Berapa besar peranan ekspor non migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
    Tujuan Penelitian ini ingin mengetahui peranan ekspor terhadap perekonomian (PDB) di Indonesia
    METODE PENELITIAN
    Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah telaah pustaka yang ditunjang dengan analisis deskriptif kuantitatif terhadap data-data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data perkembangan ekspor dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Jakarta.
    Untuk mengetahui peranan ekspor tersebut digunakan persamaan Regresi Linear sederhana.
    Y = a + b xi
    Y = Produk Domestik Bruto (PDB) (miliar rupiah)
    Xi = Nilai ekspor → I =1,2,3.
    X1 = Nilai Total ekspor (juta US $)
    X2 = Nilai total ekspor migas (juta US $)
    X3 = Nilai total ekspor non migas (juta US $)
    a = Konstanta
    b = Koefisien Regresi (multiplier ekspor)
    Dari persamaan regresi tersebut dihitung multiplier ekspor yang diperoleh dari angka koefesien regresi tersebut. Karena multiplier ekspor adalah angka yang menunjukkan berapa besar perubahan PDB akibat adanya perubahan nilai ekspor. Multiplier ekspor adalah perbandingan nilai pertambahan PDB dengan nilai pertambahan ekspor (Δ PDB / Δ ekspor atau dy) dx Dari persamaan regresi tersebut dihitung multiplier ekspor yang diperoleh dari angka koefesien regresi tersebut. Karena multiplier ekspor adalah angka yang menunjukkan berapa besar perubahan PDB akibat adanya perubahan nilai ekspor. Multiplier ekspor adalah perbandingan nilai pertambahan PDB dengan nilai pertambahan ekspor.
    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
    Peranan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
    1.    Peranan total ekspor terhadap PDB
    2.    Peranan total ekspor migas terhadap PDB
    3.    Peranan total ekspor non migas terhadap PDB
    Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama periode 1993 – 2008 dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
    Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 1993 – 2008 (miliar rupiah).
    Data PDB tahun 1993-2001 berdasarkan harga konstan tahun 1993 dan data PDB tahun 2002-2008
    berdasarkan harga konstan 2000. Rata-rata laju pertumbuhan PDB dengan Migas selama periode 2000 
    2008 adalah 6,43% per tahun. Rata-rata laju pertumbuhan PDB tanpa migas selama periode 2000-2008\
    adalah 7,57 % per tahun.
    Perkembangan nilai ekspor migas, non migas dan total ekspor dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
    Dari tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar nilai total ekspor berasal dari ekspor non
    migas yaitu berkisar antara 73,53%-83,88% selama periode 1993-2008. Sedangkan nilai ekspor migas
    berkisar antara 16,12%-26,47% dari total ekspor.
     Perkembangan ekspor migas menurut kelompok produk yang dihasilkan yaitu : minyak mentah, hasil
    minyak dan gas alam selama periode 1993 – 2008 dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
    Tabel Perkembangan ekspor migas menurut kelompok produk yang dihasilkan tahun
    1993 – 2008 (juta US $).
    Dari tabel 3 tersebut dapat diketahui kontribusi nilai ekspor minyak mentah terhadap total ekspor migas pada tahun 1993 sebesar 4.778,4 juta US $ (49.03%) dan pada tahun 2008 sebesar 12.418,7 juta US $ (42,64%). Kontribusi nilai ekspor hasil minyak terhadap total ekspor migas pada tahun 1993 sebesar 914,3 juta US $ (9,38%) dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 3.547,0 juta US $ (12,18%). Kontribusi nilai ekspor gas alam terhadap total migas sebesar 4.052,7 juta US $ (41,58%) dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 13.160.5 Juta US $ (45,18%). Perkembangan niali ekspor non migas menurut kelompok produk yang dihasilkan yaitu hasil pertanian, hasil industry, hasil tambang dan produk lainnya tambah pasir alam dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
    Dari tabel 4 tersebut dapat diketahui kontribusi nilai ekspor hasil pertanian terhadap total nilai ekspor non migas pada tahun 1993 sebesar 2644,2 juta US $ (9,64%) dan pada tahun 2008 sebesar 4584,6 juta US $ (4,25%). Kontribusi nilai ekspor hasil industri terhadap total nilai ekspor non migas pada tahun 1993 sebesar 23292,0 juta US $ (84,93%) dan pada tahun 2008 sebesar 88393,5 US $ (81,93%). Kontribusi nilai ekspor hasil tambang total nilai ekspor non migas pada tahun 1993 sebesar 1463,9 juta US $ (5,34%) dan pada tahun 2008 sebesar 14906,1 juta US $ (13,82%). Kontribusi nilai ekspor lainnya + pasir alam terhadap total nilai ekspor non migas pada tahun 1993 sebesar 25,2 juta US $ (0,09%) dan paa tahun 2008 menjadi 10,0 juta US $ ( 0,009%).
    Dengan menggunakan data PDB dengan migas dan data nilai total ekspor tahun 1993 – 2008 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
    Y = -1.398.000 + 47.423 X i
    (16,358)
    Koefisien korelasi r = 0,975
    Koefisien Determinasi R2 = 0,95
    Angka dalam kurung nilai t hitung
    Koefisien regresi bernilai 47,423 berarti setiap kenaikan nilai ekspor satu juta US $, maka nilai PDB akan meningkat sebesar 47,423 miliar rupiah. Angka koefisien regresi juga merupakan angka multiplier ekspor. Dari persamaan tersebut dapat diperkirakan angka elastisitas ekspor terhadap PDB.
    E = dy. x = 47,423 . 6.6800 = 1,79
    dx y 1770100
    angka elastisitas total ekspor 1,79 berarti setiap kenaikan nilai total ekspor 1%, maka PDB akan naiksebesar 1,79%.
    Tabel 5 : Angka multiplier ekspor dan elastisitas ekspor di Indonesia menurut komiditi ekspor
    KESIMPULAN
    1.    Perkembangan nilai ekspor baik migas maupun non migas di Indonesia selama periode 1993-1997 terus meningkat dan pada tahun 1998,1999 dan 2001 menurun, tetapi pada tahun 2002-2008 terus meningkat. Nilai ekspor terbesar berasal dari ekspor non migas.
    2.    kontribusi ekspor minyak mentah, hasil minyak dan gas alam terhadap nilai ekspor migas pada tahun 1993- masing-masing 49,03%, 9,38%, 41,58%, dan pada tahun 2008 masing-masing 42,64%, 12,18%, dan 45,18%.
    3.    Kontribusi nilai ekspor hasil pertanian, hasil industry dan hasil tambang diluar migas terhadap ekspor pada non migas tahun 1993 masing-masing 9,64%, 84,93%, 5,34%, dan pada tahun 2008 masing-masing 4,25%, 81,93% dan 13,82%.
    4.    Peranan ekspor yang dilihat dari angka multiplier dan angka elastisitas ekspor terhadap PDB menunjukkan angka multiplier ekspor relative cukup besar, demikian pula angka elastisitas ekspor lebih besar dari 1, kecuali elastisitas ekspor hasil tambang diluar migas sebesar 0,94%.