Identitas buku
Judul My Lovely Beetle
No. ISBN 9786029481396
Penulis Kamiluddin Azis
Penerbit PlotPoint
Tanggal
terbit Juni
- 2013
Jumlah
Halaman 290
Jenis Cover Soft
Cover
Kategori Romance
Novel romance remaja besutan
Kamiluddin Azis ini memberikan nuansa cinta yang berbeda dari novel pada
umumnya. Selain menghadirkan drama cinta dengan romatikanya, novel ini
sekaligus memberikan pencerahan kepada pembaca tentang dunia serangga.
Cerita diawali dengan tersesatnya
lima gadis pecinta alam dari Jakarta. Mereka adalah Yuki, Nadia, Vey, Nola, dan
Indri. Tak dinyana, kesialan itu membawa mereka berkenalan dengan seorang
pemuda lokal bernama Kaka. Perkenalan tak sengaja itu rupanya meletupkan
benih-benih cinta dalam hati kelimanya. Kaka yang kalem, cerdas, bertubuh
tegap, dan bermata tajam bagaikan elang menyihir mereka dalam pesona.
Kekaguman itu semakin bertambah
manakala mereka mengetahui Kaka adalah pecinta binatang, terutama serangga.
Pemuda itu mengoleksi beraneka serangga di kamarnya. Ada serangga hidup, dan
juga serangga yang telah diawetkan. Pada saat kelima gadis itu hendak pulang,
Kaka menghadiahi mereka masing-masing seekor serangga. Indri mendapatkan
kumbang skarab, Vey mendapatkan kumbang rusa, Nadia mendapatkan kumbang pohon
pisang, Yuli dan Nola mendapatkan koksi. Mereka pun bertaruh. Siapa yang dapat
merawat kumbang itu dengan baik, maka dialah yang berhak mendekati Kaka. Mereka
bersepakat membawa kumbang-kumbang itu kepada Kaka kembali sebulan kemudian
untuk dinilai siapa yang paling baik merawatnya. Tentu saja, kesepakatan itu tanpa
sepengetahuan Kaka.
Persaingan pun dimulai. Bukan
hanya menjadi gadis-gadis “aneh” perawat kumbang, mereka pun berupaya memiliki
kelebihan lain yang dapat dibanggakan di depan Kaka. Indri yang berbada subur
mati-matian diet. Olah raga gila-gilaan dia lakoni demi mendapatkan berat badan
yang proporsional. Vey mengikuti kursus memasak pada saudaranya yang seorang
chef hotel ternama. Yuki berjuang menghalau menimbun bimbang karena mantan
pacarnya juga tengah mengejarnya kembali. Nola menyusun rencana lain di luar
sepengetahuan keempat temannya. Gadis itu nekat menemui Kaka duluan. Sedangkan
Nadia, ia yang paling malang. Kumbangnya hilang hingga ia tak dapat melanjutkan
pertaruhan.
Lima hati berebut satu lelaki.
Persaingan pun berubah menjadi perseteruan. Perselisihan tak dapat dielakkan
karena masing-masing merasa paling baik merawat kumbang dan paling berhak
mendekati Kaka. Pertikaian makin meruncing manakala Nola ketahuan menemui Kaka
sendirian. Dia mendapat marah dari keempat temannya. Padahal, dari pertemuan
itu, Nola mendapatkan informasi penting tentang Kaka yang ternyata sudah
memiliki pacar.
Berikutnya, melalui jalinan
kisahnya, penulis menyampaikan pesan tentang cinta yang membutuhkan pengorbanan
dan keikhlasan. Patah hati. Begitulah yang terjadi. Setelah mati-matian
berkutat dengan kumbang dan perjuangan cinta, Yuki dan kawan-kawannya harus
merelakan Kaka. “Cinta memang perlu
diperjuangkan. Butuh pengorbanan dan kesungguhan. Keberanian dan ikhlas
merelakan. Menerima dan memberi kesempatan” (hal. 284). Patah hati
berjamaah menjadikan kelima gadis itu akur kembali. Yuki akhirnya menyadari
betapa besar cinta mantan pacarnya hingga ia bersedia kembali menjalin
hubungan. Begitu pun denganVey, Nola, dan Nadia. Ketiganya membuka hati untuk
pemuda lain yang naksir mereka selama ini.
Kelebihan novel ini adalah selain
menghadirkan romansa cinta yang mengandung nilai-nilai penghargaan terhadap
persahatan, melalui tokoh Kaka, penulis banyak memberikan wawasan tentang dunia
serangga yang jarang menjadi perhatian. Macam-macam serangga, cara hidup, cara
merawat, hingga apa saja makanan tiap jenisnya tersaji apik dengan bahasa yang
mudah dipahami. Sedangkan kelemahan novel ini terletak pada akhir cerita yang
mudah ditebak karena penulis menghadirkan tokoh Zisca sebagai pacar Kaka
terlampau dini.
Semua kisah dalam novel ini
dirajut dengan alur yang runut, mengalir, renyah, enerjik, dan gaul. Sangat
cocok dibaca oleh semua pembaca terutama kalangan muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar