Minggu, 18 November 2012

BAB 14 BISNIS INTERNASIONAL

BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis Internasional adalah semua transaksi bisnis , baik pemerintah maupun swasta , yang melibatkan dua negara atau lebih atau bisa juga diartikan sebagai suatu unit bisnis yang memperluas atau Ekspansi produksi dan pemasaran produk baik barang maupun jasa ke luar negara.

Hakikat bisnis international

Seperti tersebut diatas bahwa bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas - batas suatu negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Trade ) . Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
    • Perdagangan Internasional ( International Trade )
    Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “ NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA ” atau “ BALANCE OF TRADE ”. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “ neraca pembayaran ” atau “ balance of payments ”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan devisa negara.
    • Pemasaran International ( International Marketing )
    Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.
    Alasan melaksanakan bisnis internasional
    • Setiap negara memiliki sumber daya terbatas
    Dengan keterbatasan suatu negara dalam sumber daya, maka untuk saling melengkapi kebutuhan sumber daya, harus melakukan kerjasama antar negara dengan melakukan bisnis internasional. Supaya kebutuhan warga negara dapat tercapai dan barang ataupun kebutuhan warga negara tersebut memiliki banyak pilihan.
    • Spesialisasi produksi
    Suatu negara memproduksi suatu produk yang lebih bagus dan efisien dibandingkan dari produk dengan negara lain , maka dari itu perlunya melakukan bisnis internasional agar untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan antar negara.
    • Menambah devisa negara
    Karena melakukan proses bisnis antar negara maka akan menguntungkan negara dalam menambahkan devisa negara , dengan melalui Pajak.

    Konsep keunggulan absolut

    Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.

    Konsep keunggulan komparatif

    Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya , perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

    Potensi pasar internasional

    Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

    Tahap - tahap dalam memasuki bisnis internasional

    Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
    1. Ekspor Insidentil
    2. Ekspor Aktif
    3. Penjualan Lisensi
    4. Franchising
    5. Pemasaran di Luar Negeri
    6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
    Hambatan dalam memasuki bisnis international
    Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
    1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
    2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
    3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
    4. Hambatan operasional
    • Tarif bea masuk

    Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

    • Perbedaan bahasa , sosial budaya atau kultural

    Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama " Chevrolet's Nova " , pada hal di negara Spanyol kata " No Va " berarti " tidak dapat berjalan ". Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut.
    Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang - barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

    • Hambatan politik , hukum , dan perundang - undangan

    Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.

    Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang - undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

    • Hambatan operasional

    Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

    Perusahaan multinasional

    Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari negara lain. Setiap negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi , sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap negara di manapun di dunia ini.

    Dari keadaan itu maka seolah - olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari - hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi , sabun cuci , alat - alat tulis , alat - alat kantor , pakaian , juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina , Jepang , Korea , Arab atupun di Eropa dan Amerika.

    Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang - barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor - impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka masalah pembatasan ekspor - impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson & Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips dari negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.


    Sumber :

    BAB 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

    1.    BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
    Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi.

    Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
    Perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
    a.    Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
    b.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

    2.    DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
    Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
    a.      Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
    Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
    Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
    -   Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
    -   Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
    -   Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
    -   Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
    -   Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
    b.       Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
    Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
    c.       Penghematan energi
    Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
    d.       Partisipasi pembangunan bangsa
    Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
    e. Gerakan Konsumerisme
    Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
    Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
    - Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
    - Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
    - Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil konsumen dengan produsen.
    - Pelayanan purna jual yang lebih baik.
    - Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

    3.   ETIKA BISNIS
    Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
    - Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
    Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
    -  Hubungan dengan karyawan
    Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
    -   Hubungan antar bisnis
    Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
    -  Hubungan dengan investor
    Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini.
    -   Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
    Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

    4.    BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
    Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.
    Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah:
    -   Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
    Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
    -   Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
    Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
    -   Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
    Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan.
    -   Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
    Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
    -    Sistem Bapak Angkat – Anak Angkat
    Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.


    sumber :
    http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html

    BAB 12 Teknik analisis meramalkan kas perusahaan

    1.    KEUANGAN PERUSAHAAN
    Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.
    Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan, yaitu :
    ·         Bank Komersial (Commercial Banks)
    Lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
    ·         Thrifts
    Lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
    ·         Perusahaan asuransi
    Lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
    ·         Perusahaan sekuritas dan bank investasi
    Lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
    ·         Perusahaan Pembiayaan (Finance companies)
    Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
    ·         Reksa dana (Mutual Funds)
    Lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka


    2.    ESTIMASI PENJUALAN
    Peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu peerusahaan.
    Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan.
    Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak menajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

    3.    ESTIMASI PRODUKSI
    Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.


    4.    ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
    Didasarkan pada anggaran penggunaan bahan langsung.
    Digunakan sebagai acuan dalam membuat anggaran biaya produksi.
    Data yang diperlukan :
    -  Harga beli bahan baku
    -  Tingkat persediaan awal
    -  Target persediaan akhir

    5.    ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
    BUDGET BIAYA PEMAKAIAN BAHAN BAKU
    Budget kebutuhan bahan baku hanya memuat kuantitas kebutuhan bahan baku yang diperlukan. Untuk menghìtung jumlah bìaya pemakaian bahan baku masih diperlukan data harga setiap jenis bahan baku per unit yang diperlukan untuk proses produksi. Oleh karena itu, budget biaya pemakaian bahan baku merupakan kuantitas bahan baku dikalikan dengan harga setiap jenis bahan baku per unit.
    Perhítungan tersebut tentu saja hanya berlaku jika'harga per unit bahan baku tetap sepanjang periode budget. Jika terjadi perubahan harga per unit, maka metoda-metoda aliran biaya persediaan yang digunakan perlu dipertimbangkan, yaitu metoda FIFO, metoda LIFO, dan metoda rata-rata.


    6.    UPAH LANGSUNG
    Upah langsung merupakan upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.

    7.    ESTIMASI BEBAN FABRIKASE
    Estimasi fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

    8.    ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN
    Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
    Data yang diperlukan :
    1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung.
    2. Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.

    9.    ESTIMASI BEBAN PENJUALAN
    Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.

    10.  ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
    Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.
    Badan penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
    Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
    -  Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan 1.3 juta pendaftaran, 1.1 juta penempatan dan 15.6 juta pembayaran remunerasi)
    -   Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
    -          Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

    11.ESTIMASI LABA RUGI
    Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi :
    §  Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
    §  Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

    Teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
    v  Peramalan Penjualan
    Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
    Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
    Y = a + bX
    Keterangan :
    Y = adalah variabel dependen
    a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
    b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
    X = adalah variabel independen.

    Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui.
    Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).
    Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

    v  Tingkat Pertumbuhan Penjualan
    Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
    Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
    SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1

    -          Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
    -          Peramalan Neraca
    -          Peramalan Laporan Laba Rugi

    12. ESTIMASI KAS
    Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.


    sumber :
    http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-12-teknik-analisis-meramalkan-kas.html

    BAB 11 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

    Akuntansi dan Laporan Keuangan

    17. Definisi Akuntansi

    Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi , meringkas , mengolah dan menyajikan data , transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

    18. Fungsi akuntansi

    Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

    3. Pihak – pihak yang berkepentingan

    Pihak – pihak yang berkepentingan dalam akuntansi dapat digolongkan menjadi dua , yaitu :

    Pihak Internal
    Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Pihak – pihak internal antara lain :

    Manajemen puncak
    Manajer divisi
    Staf akuntansi
    Karyawan
    Pihak Eksternal
    Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak – pihak eksternal antara lain :

    Investor / pemilik
    Kreditor
    Pelanggan
    Pemasok
    Pemerintah
    Masyarakat umum

    3. Prinsip akuntansi
    Prinsip akuntansi merupakan dasar atau petunjuk bagi mereka yang melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi , sehingga wajib ditaati khususnya dalam hal proses penyusunan laporan keuangan. Prinsip akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana data sumber-sumber dan kewajiban ekonomi dicatat sebagai harta dan kewajiban , bagaimana cara mencatatnya , kapan perubahan tersebut dicatat , serta bagaimana mengukurnya dan informasi apa saja yang diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya.
    Menurut Niswonger dan Fess prinsip – prinsip akuntansi yang paling penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Kesatuan usaha ( Bussines entity )
    2. Perusahaan berjalan ( Going Concern )
    3. Bukti yang obyektif ( Objective evidence )
    4. Unit pengukuran ( unit of measurement )
    5. Periode akuntansi ( Accounting Period )
    6. Penandingan pendapatan dengan beban ( Matching Revenue and expired Cost )
    7. Konsistensi ( Consistency )
    8. Materialitas ( Materiality )
    9. Konsevatisme ( Consevatisme )
    4. Pengertian Laporan Keuangan
    Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

    5. Isi Laporan Keuangan
    Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

    • Neraca
    • Laporan laba rugi
    • Laporan perubahan ekuitas
    • Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dan
    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

    6. Bentuk Neraca
    Neraca dapat disusun dalam dua bentuk : yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro , artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan , yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.

    Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro , harta aktiva pada sisi kiri , utang dan modal pada sisi kanan.

    7.Laporan Laba Rugi
    Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.

    Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
    Penghasilan ( Income ) , ada dua macam penghasilan yaitu :
    Pendapatan ( revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
    Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
    Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
    Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
    Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.

    8.Bentuk Laporan Laba Rugi
    Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk , yaitu :

    Bentuk Single Step atau Langsung
    Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan , kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban , selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.

    Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
    Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

    Contoh Laporan laba rugi :
    Bentuk Single Step
    Bentuk Multiple Step

    9.Tujuan Laporan Keuangan
    Menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja , serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

    Sumber :
    http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-11-akuntansi-dan-laporan-keuangan.html

    BAB 9 MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN


    MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
    Peran dan tanggung jawab manajer keuangan

    Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan , meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi , investasi dalam aset - aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan , maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Jadi , melalui investasi , pembelanjaan dan pengelolaan aset - aset secara efisien , manajer keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

    Tanggung jawab manajer keuangan yaitu :
    ·                     Peramalan dan perencanaan keuangan
    ·                     Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
    ·                     Pengkoordinasikan dan pengendalian
    ·                     Interaksi dengan pasar modal
    Penganggaran modal

    Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal , seperti untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru , dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.Penganggaran dapat dikatakan sebagai konsep investasi , sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan ( penanaman ) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.

    Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif

    Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap yaitu :
    ·                     Investasi penggantian
    Pada umumnya , keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah obsolete harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
    ·                     Investasi penambahan kapasitas
    Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
    ·                     Investasi penambahan jenis produk baru
    Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi.
    ·                     Investasi lain - lain
    Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas , misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas , alat pendingin dan lain - lain.

    Arus kas

    Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.

    Metode - metode penilaian investasi

    Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi yaitu :
    ·                     Metode Average Rate of Return
    Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , apa bila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan proyek ditolak.

    Rumus :

    Rata - rata kembalian investasi = Laba sesudah pajak / rata - rata investasi =....%
     

    Contoh soal :

    Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula - mula adalah Rp 10.000 , diperkirakan 10 thn , tanpa nilai residu pada akhir tahun ke sepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata - rata sebesar Rp 2.500.000 .

    Tarif kembalian investasi :

    Rp ( 4.000.000 - 2.500.000 ) - ( 10.000.000 / 10 ) / Rp 10.000.000 = 5 %

    ·                     Metode Payback Period atau masa pengembalian investasi
    Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase , tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.

    Contoh perhitungan dalam metode payback :

    Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :

    Payback period = initial investment x 1 tahun

    Contoh:

    Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 300 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta ( cash flow ) serta ada syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapa payback periodnya ? Payback periodnya adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun. Ternyata payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini ditolak.


    Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun :

    Payback period = n + a - b / c - b x 1 tahun
    Keterangan :

    n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial investment
    a = jumlah initial investment
    b= jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n
    c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke- n +1

    Contoh :


    Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi ( cash flow ) berbeda setiap tahun. Katakanlah tahun ke-1 cash flownya Rp. 250 juta , tahun ke-2 Rp. 200 juta , tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp. 100 juta. Syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapakah payback periodnya ?

    Dari tabel diatas investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke 3.

    Payback periodnya
    = 2 + Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun
    = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan

    Payback periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan proyek investasinya diterima.
    ·                     Metode Net Present Value
    Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow ) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingakat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan kas - kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi , maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil ( NPV negatif ) , proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
    NPV = present value dari arus kas operasi - pengeluaran kas neto awal 
    ·                     Metode Profitability Index
    Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability index lebih besar dari I , maka proyek dikatakan menguntungkan , tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV , maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
    ·                     Metode Internal Rate of Return
    Metode ini menghitung tingkat bunga yang manyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan ( tingkat bunga yang diisyaratkan ) , maka investasi dikatakan menguntungkan , kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

    Perencanaan Keuangan
     

    Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.
    ·                     Mengapa perusahaan membutuhkan dana
    Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi , karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :

    Pengeluaran jangka pendek
     

    Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari - hari.
    Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.

    Pengeluaran jangka panjang
     

    Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya , perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung , dan pembelian mesin - mesin.
    ·                     Pembiayaan perusahaan
    Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang , perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemempuannya dalam menghasilkan laba , tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.

    Sumber dana jangka pendek meliputi :
    1.            Utang dagang
    2.            Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan
    3.            Letter of credit
    4.            Commercial paper
    5.            Factoring 
    Sumber dana jangka panjang diperoleh dari :
    1.            Pembiayaan melalui utang
    2.            Pembiayaan dengan modal sendiri
    Sumber :
    ·                     http://www.angelfire.com
    ·                     http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id
    ·                     http://daryono.staff.gunadarma.ac.id
    ·                     http://www.perfspot.com/docs/84710
    ·                     http://id.shvoong.com
    ·                     http://www.vibiznews.com
    http://rahmanelieser.blogspot.com/2010/11/9manajemen-keuangan-perusahaan.html