BAB II
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input)
dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan
barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan
dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan
menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi perusahaan:
# MOLENGRAAFF
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara
memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan
2.Tempat kedudukan dan letak
a.
tempat kedudukan perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan :
·
Letak
perusahaan yang terkait pada alam
·
Letak
perusahaan berdasarkan sejarah
·
Letak
perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
·
Letak
perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
b. JENIS LETAK PERUSAHAAN
1. Letak
perusahaan yang terkait pada alam
Letak
perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan
oleh manusia misalkan, usaha pertanian, pertambangan.
2. Letak
perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3. Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3. Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
· Dekat dengan bahan baku
· Dekat dengan pasar
· Dekat dengan pemasok tenaga kerja
· Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
· Iklim
· Ongkos transport
· Besarnya suplai modal
J
Cara
Penentuan Letak Perusahaan
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1. Cara Kualitatif
2. Cara Kuantitatif
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1. Cara Kualitatif
2. Cara Kuantitatif
1. Cara
Kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2. Cara Kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor pada masing-masing kriteria.
Sedangkan menurut teori Alfred Weber, dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu :
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2. Cara Kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor pada masing-masing kriteria.
Sedangkan menurut teori Alfred Weber, dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu :
· Biaya pengangkutan
· Biaya tenaga kerja
3. Perusahaan dan lembaga sosial
Tujuan dari pendirian
perusahaan
Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat di
bedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial.Tujuan ekonomis berkenaan
dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini
perusahaan berupaya menciptakan laba , menciptakan pelanggan dan menjalankan
upaya - upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian kepada kebutuhan
masyarakat dalam hal produk yang diinginkan kualitas , harga , kuantitas ,
waktu pelayanan , kegunaan produk dan sebagainya.
Perusahaan sebagai suatu
sistem
Sistem adalah satu
kesatuan dari unit - unit yang saling berinteraksi , baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah
suatu sistem karena merupakan satu kesatuan dari produsen yang saling
berinteraksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang bertujuan untuk
memberikan kepuasan kepada keinginan konsumen.
Sistem perusahaan
Sitem perusahaan
memiliki beberapa sifat :
- Bersifat kompleks : Berhubungan dengan pemasok,pemerintah,masyarakat,dsb
- Satu kesatuan : Setiap sub sistem berjalan untuk mencapai tujuan
- Berbagai jenis : Jenis perusahaan berbagai ukuran,bentuk dan jenis usahanya
- Saling bergantung : Suatu perusahaan bergantung kepada pihak lain seperti dan pemilik dana
- Dinamis : Kekuatan interen dan eksteren mendorong perusahaan terus berubah menyesuaikan kondisi lingkungan
Fungsi-fungsi perusahaan
v Menghasilkan barang dan
jasa
adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa pemuas
kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan
kepada pelaku ekonomi yang lain.
v Sebagai pengguna faktor produksi
bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang
dan jasa? Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa.
Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal.
Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor
produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada
rumah tangga. v Sebagai pengguna faktor produksi
v Membayar pajak kepada pemerintah
perusahaan juga
merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut
memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu
pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti
partisipasinya terhadap pembangunan
v Sebagai agen pembangunan
v Sebagai agen pembangunan
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar
terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu
pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan
karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi
Ciri-ciri perusahaan
Operatif yaitu adanya
aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia ataupun
pendristribusian barang dan jasa.
- Koordinatif
- Reguler
- Dinamis
- Formal
- Lokasi
- Pelayanan bersyarat
4 . Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap
perusahaan.
Secara umum lingkungan
perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan
eksternal.Lingkungan internal adalah Faktor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan
langsung mempengaruhi hasil produksi.Yang termasuk dalam lingkungan internal
yaitu tenaga kerja , peralatan , permodalan ,bahan mentah , sistem informasi
dan administrasi.Sedangkan lingkungan eksternal adalah faktor-faktor di luar
dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal terbagi
2 yaitu :
- Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Seperti keadaan alam, perekonomian, hukum.
- Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Seperti pemasok/supliyer, perantara, teknologi
5. Pendekatan dalam melihat
bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis serta
bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis
dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar
bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada
mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa
bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik
sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi
bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi
produsen atau "Producer Oriented Aproach". Pandangan itu memang cocok
dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai
"seller's market", yang artinya produsen masih langka sehingga barang
apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut "buyer's market" atau "pasar pembeli" yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan "pembeli adalah raja".
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut "Consumer Oriented Approach" atau "pendekatan yang berorientasi konsumen".
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut "buyer's market" atau "pasar pembeli" yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan "pembeli adalah raja".
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut "Consumer Oriented Approach" atau "pendekatan yang berorientasi konsumen".
Sumber :
buku pengantar bisnis John soeprihanto.edisi kelima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar